Senin, 24 Mei 2010

Siswa SMAN 5 Kota Madiun Raih Emas Olimpiade Internasional

Do you want to share?

Do you like this story?

TEMPO Interaktif,Madiun – Siswa SMAN 5 Kota Madiun yang mengikuti olimpiade internasional tingkat pelajar usia 13-18 tahun yang disebut International Environmental Project Olympiad (Inepo) 2010 di Kota Istanbul, Turki, yang berlangsung 19-22 Mei kemarin, yang diikuti 106 finalis dari 45 negara.

Dua siswa SMAN 5 Kota Madiun yang berhasil mengharumkan nama bangsa di ajang internasional itu adalah Nina Milasari, 17 tahun, siswa kelas XI IPA dan Christina Kartika Bintang Dewi, 15 tahun, siswa kelas X. “Siswa SMAN 5 Kota Madiun berhasil meraih emas untuk ketegori Fisika,” jelas Imam Zuhri, guru pendamping dua siswa ini yang masih berada di Turki saat dihubungi TEMPO, Ahad (23/5).

Dalam olimpiade tersebut, keduanya menguji hasil karya yang diberi judul The Use of Sugar Factory Dust in Making Seismic Resistant Bricks atau kegunaan limbah abu (dust) asap pabrik gula dalam pembuatan batu bata yang tahan getaran atau gempa.

Menurut Imam, dua wakil Indonesia lainnya juga mendapat emas untuk kategori Kimia yakni siswa dari SMA Semesta Bilingual Boarding School (BBS), Semarang, Jawa Tengah dan SMA Santa Laurensia, Serpong, Tangerang, Banteng.

Keberangkatan siswa SMAN 5 Kota Madiun ini sempat terkendala karena tidak mendapat bantuan dana dari Pemerintah Kota Madiun. Pihak Komite Sekolah akhirnya menggalang dana dari berbagai pihak baik kelembagaan maupun perorangan termasuk perusahaan swasta.

Berkat bimbingan para guru, kedua siswa SMAN 5 Kota Madiun itu berhasil menciptakan konstruksi batu bata yang dinilai tahan gempa. Inovasi teknologi mereka ini diciptakan melalui eksperimen berkali-kali yang memakan waktu sekitar satu tahun.

“Jadi kami memanfaatkan dust atau abu asap dari proses pembakaran bahan baku gula yang banyak terdapat di pabrik-pabrik gula,” jelas Nina beberapa waktu lalu sebelum berangkat ke Turki. Menurutnya, abu asap (dust) itu mengandung silikat yang tinggi.

Silikat adalah senyawa yang mengandung satu anion dengan satu atau lebih atom silikon pusat yang dikelilingi oleh ligan elektronegatif. “Silikat atau silikon dioksida (SiO2) itu memiliki daya rekat yang tinggi dan biasa digunakan untuk bahan baku pembuatan semen atau konstruksi lainnya,” katanya.

Nina mengaku awalnya mereka memanfaatkan abu asap tersebut untuk briket yang biasa dijadikan bahan untuk pembakaran. “Setelah tahu mengandung silikat yang tinggi, kami mencoba memanfaatkannya untuk pembuatan batu bata,” jelasnya.

Batu bata yang bahan bakunya dicampur dengan silikat menjadikan batu bata lebih ringan sehingga lebih tahan getaram atau gempa. “Konstruksi bahan bangunan ini cocok untuk di daerah yang rawan gempa,” tuturnya.

YOU MIGHT ALSO LIKE

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan komentar anda

Advertisements

YOUR GOOGLE ADSENSE CODE HERE (300x250)

Advertisements

YOUR GOOGLE ADSENSE CODE HERE (300x250)